Definisi
Demam rematik
merupakan reaksi peradangan yang dapat mengenai banyak organ tubuh terutama
jantung , sendi , kulit , jaringan subcutan dan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh
infeksi grup A Streptococcus beta hemolitikus dengan masa inkubasi 1- 3 minggu.
Insidensi
Banyak didapat
pada anak-anak dan orang usia muda ( 5 – 15 tahun ) .
Demam rematik ini
sudah berkurang di negara berkembang
pada beberapa tahun terakhir ini, tapi masih merupakan penyakit yang
penting di negara berkembang.
Etiologi demam rematik
Penyakit ini terjadi setelah infeksi saluran nafas bagian
atas oleh streptokokus beta hemolitikus grup A, disini sebagai reaksi jawaban atas antigen yang dikeluarkan
streptokokus dan dibentuklah antibodi. Jadi perubahan-perubahan yang
menimbulkan manifestasi demam rematik adalah reaksi imunologis antara antigen – antibodi.
Antigen reaksi silang adalah molekul streptococcus grup A
yang menyerupai molekul inang dan selama infeksi menginduksi respons imun
terhadap jaringan inang. Molecular
mimicry adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan reaksi silang
imunologis antara inang dan antigen bakteri. Reaksi silang ini bisa disebabkan
oleh antibodi maupun sel T yang dapat bereaksi baik dengan komponen
streptococcus maupun dengan antigen jaringan.
Molecular mimicry antara
inang dan antigen bakteri:
- Sequence asam amino identik yang dimiliki molekul jaringan inang dan molekul bakteri.
- Antibodi mengenali struktur yang mirip, seperti protein M streptococcus dan protein myosin, keratin, tropomyosin, vimentin, dan laminin milik inang, keduanya memiliki region yang identik 40%.
- Reaksi silang antar molekul yang berbeda, seperti DNA dan protein, atau karbohidrat dan peptida.
Dalam
demam rematik, antibodi terhadap streptococcus grup A yang bereaksi terhadap
jaringan jantung (heart-reactive Ab)
bertahan ada pada pasien-pasien yang mengalami rekurensi, dan ada hubungan
antara titer heart-reactive Ab dengan
rekurensi demam rematik. Heart-reactive
Ab dilaporkan menurun dalam 5 tahun sejak awal serangan demam rematik.
Protein
yang terdapat pada dinding sel dan membran sitoplasma streptococcus grup A
merupakan antigen reaksi silang dengan myocardium (molekul myosin), N-acetylglucosamine, dan laminin. Polisakarida
streptococcus grup A merupakan antigen reaksi silang dengan glikoprotein katup
jantung. Kapsul asam hyaluronat streptococcus grup A merupakan antigen reaksi
silang dengan jaringan sendi.
Antigen
reaksi silang dari protein M dan polisakarida streptococcus grup A menimbulkan
antibodi reaksi silang dan sel T reaksi silang terhadap berbagai antigen inang
seperti myosin, tropomyosin, keratin, vimentin, dan laminin serta molekul MHC
klas II.
Manifestasi Klinik
Sangat bervariasi,
kadang-kadang sukar ditemukan pada saat pasien datang pertama kali berobat, karena
masa laten infeksi kuman streptococcus dan munculnya demam rematik akut cukup
singkat (terutama artritis dan eritema
marginatum) dan akan lebih lama bila ada chorea, sedangkan karditis dengan
nodul subkutan diantaranya.
Lamanya demam
rematik akut jarang melebihi 3 bulan, tetapi bila ada karditis akan berlangsung 6 bulan atau lebih.
Kadang-kadang karditis ditemukan pada serangan pertama demam rematik. Bila
ringan (tanpa karditis), akan sembuh sebelum usia 25 tahun, tetapi bila berat
(ada karditis), pengobatannya akan berlangsung seumur hidup.
Diagnosis
Diagnosis demam
rematik tergantung dari manifestasi major dan minor dan culture /titer antibody
streptococcus ( Jones criteria . updated
1992 . AHA ) :
- manifestasi major :
-
Karditis
-
Polyarthritis
-
Chorea
-
Erythema
marginatum
-
Subcutaneous
nodule
- manifestasi minor :
-
Arthralgia
-
Fever
-
Riwayat
pernah menderita demam rematik
-
LED
meningkat
-
C-reactive
protein positif
-
PR
interval memanjang
- kultur positive dari tenggorokan dan titer antibody streptococcal meningkat.
Kriteria Diagnosa Demam Rematik
1. dua gejala Major.
2. satu gejala Major dengan dua gejala
Minor.
·
Karditis
Merupakan manifestasi klinis yang
penting dengan insiden 40 – 50 % , bisa mengenai endokardium, miokardium dan
perikardium. bila lebih berat akan
terjadi kardiomegali dengan murmur sistolik di katup mitral ( jarang di katup
aorta ) dan gagal jantung .
Takikardia adalah gejala awal dari
miokarditis .
Demam rematik bila menyerang
endokardium disebut rhematic endocarditis = verrucous valvulitis
terutama pada (menurut urutan seringnya)
katup mitral, katup aorta, jarang katup trikuspid dan tidak pernah katup
pulmonal.
Bila demam rematik mengenai perikardium
akan didapatkan cairan pada perkardium dan pada auskultasi terdengan
perikardial friction rub dan ada sakit dada.
Dengan kata lain karditis dapat diduga
bila ditemukan ; bising jantung, kardiomegali, gagal jantung dan pericardial
friction rub . pada EKG ; PR interval memanjang, AV BLOK , VES, dan atrial
fibrilasi.
·
Polyarthritis : pada 50 – 60 % penderita.
Biasanya sendi besar yang terkena dan
berpindah-pindah tanpa adanya cacat sendi.
Misal : sendi lutut, pergelangan tangan
, pergelangan kaki , bahu dan siku .
Nyeri timbulnya tiba-tiba dengan
frekwensi nyeri meningkat dalam 12 – 24 jam yang diikuti reaksi radang (bengkak,
panas, kemerahan). nyeri akan hilang secara perlahan-lahan.(jarang lebih 1
minggu).
Bila diberikan aspirin tidak membaik dalam
24 – 48 jam , maka diagnosis demam remtik diragukan .
·
Chorea : (sydenham’s chorea)
Merupakan manifestasi neurologi ; gerakan-gerakan
yang cepat tidak beraturan tanpa disadari yang akan ditemukan pada wajah dan
anggota gerak tubuh yang biasanya unilateral disertai kelemahan otot-otot ,
emosi yang labil. Gerakan-gerakan ini menghilang saat tidur.
·
Erythema Marginatum:
Jarang ditemukan , kira-kira didapat 5
%, berupa makula,besarnya bermacam-macam, batas tepinya tajam dengan bagian
centralnya pucat. Tidak nyeri dan tidak gatal. Ditemukan pada badan, leher dan
proksimal extrimitas , tidak pernah pada muka.
·
Subcutaneous Nodule:
Besarnya nodul kecil ,kira-kira 0,5 – 2
cm, bundar, tidak nyeri tekan, ditemukan pada daerah tonjolan extensor
sendi-sendi lutut , bahu, tangan dan daerah prosesus spinatus vertebrae
thoracal dan lumbal.
·
Arthralgia dan Fever adalah tidak spesifik untuk demam rematik. Jadi kriteria minor ini
untuk menyokong diagnosa demam rematik bila hanya ditemukan satu manifestasi major. Panas badan biasa nya >
39 derajat celcius.
Pemeriksaan
Laboratorium dan Penunjang
·
Hb,
hematokrit, lekosit, LED, C-raective
protein
·
EKG
serial
·
Echocardiography
: melihat anatomi ,katup-katup jantung, pericardial effusion dan fungsi jantung.
·
X foto
thorax
·
Titer
ASTO dan anti- Deoxy-ribonuclease B
Komplikasi
·
Tromboemboli yang dapat menimbulkan stroke dan Deep Vein
Thrombosis
·
Subakut Bakterial Endokarditis
·
Fibrilasi Ventrikel
Penatalaksanaan
·
Istirahat
mutlak
·
Makanan
lunak.
·
Aspirin
dosis tinggi.
·
Benzanthine
Penicillin G 1,2 juta U / IM selama 10
hari. Kemudian diberikan profilaktik sbb: untuk yang ringan 1 bulan sekali
(sampai umur 25 tahun), untuk yang berat (dengan karditis) 3 minggu sekali
(seumur hidup). Bisa diberikan penicillin V 125 – 250 mg po 2x/hari.
·
Sulfadiazine
0,5 gram po,1x/ hari dengan Berat badan < 27 kg. dan 1 gram 1x/hari bila
> 27 kg.
·
Erythromycin
250 mg po,2x/hari ( untuk pasien alergi penicillin )
·
Corticosteroid pada kasus yang berat.
Pencegahan sekunder
Bila demam rematik
akut telah sembuh, maka masalah utama adalah pencegahan sekunder.
Prognosa
Demam rematik
tidak akan kambuh bila infeksi streptococcus teratasi.
Prognosa sangat
baik bila karditis sembuh. Sebaliknya prognosa jelek bila karditisnya lebih
berat.
Penyakit jantung
rematik angka survival < 40 %. Sedangkan demam rematik tanpa karditis
survival > 40 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar