Definisi
Suatu keadaan dimana
tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang
menyebabkan otot jantung mati akibat kekurangan oksigen. Proses iskemik
miokardium lama yang mengakibatkan kematian (nekrosis) jaringan otot miokardium
tiba-tiba
Etiologi
Beberapa hal yang
menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya:
1. Berkurangnya suplai
oksigen ke miokard.
Menurunya suplai oksigen disebabkan oleh tiga factor, antara lain:
a. Faktor pembuluh darah
Hal ini berkaitan dengan kepatenan
pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai sel-sel jantung. Beberapa hal yang
bisa mengganggu kepatenan pembuluh darah diantaranya: atherosclerosis, spasme,
dan arteritis.
Spasme pembuluh darah bisa juga terjadi
pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan
biasanya dihubungkan dengan beberapa hal antara lain: (a) mengkonsumsi
obat-obatan tertentu; (b) stress emosional atau nyeri; (c) terpapar suhu dingin
yang ekstrim, (d) merokok.
b. Faktor Sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran
peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung.
Sehingga hal ini tidak akan lepas dari factor pemompaan dan volume darah yang
dipompakan. Kondisi yang menyebabkan gangguan pada sirkulasi diantaranya
kondisi hipotensi. Stenosis maupun isufisiensi yang terjadi pada katup-katup
jantung (aorta, mitrlalis, maupun trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardac
out put (COP). Penurunan COP yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan
bebarapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat, termasuk dalam hal
ini otot jantung.
c. Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen
menuju seluruh bagian tubuh. Jika daya angkut darah berkurang, maka sebagus
apapun jalan (pembuluh darah) dan pemompaan jantung maka hal tersebut tidak
cukup membantu. Hal-hal yang menyebabkan terganggunya daya angkut darah antara
lain: anemia, hipoksemia, dan polisitemia.
2. Meningkatnya
kebutuhan oksigen tubuh
Pada orang normal
meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi diantaranya dengan
meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan COP. Akan tetapi jika orang
tersebut telah mengidap penyakit jantung, mekanisme kompensasi justru pada
akhirnya makin memperberat kondisinya karena kebutuhan oksigen semakin
meningkat, sedangkan suplai oksigen tidak bertambah.
Oleh karena itu segala
aktivitas yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen akan memicu
terjadinya infark. Misalnya: aktivtas berlebih, emosi, makan terlalu banyak dan
lain-lain. Hipertropi miokard bisa memicu terjadinya infark karea semakin
banyak sel yang harus disuplai oksigen, sedangkan asupan oksien menurun
akibat dari pemompaan yang tidak efektive.
Klasifikasi
-
Infark miocard
akut dengan elevasi ST (STEMI)
Aliran darah koroner
yang menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik
-
Infark miocard
akut tanpa elevasi ST (NSTEMI)
Penurunan suplai
oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh
obstruksi koroner
Epidemiologi
Menurut
The American Heart Association lebih dari 1 juta orang di Amerika mengalami
serangan miokard infark setiap tahun.
Laki
laki lebih banyak terkena pada umur antara 45 sampai 65 tahun. Wanita sama
terkenanya pada umur di atas 65 tahun.
Faktor
Resiko
·
Mayor :
o
Genetik
o
Diabetes
Mellitus
o
Hipertensi
o
Homocystein
o
Hs-CRP
o
Rokok
o
Dislipidemia
·
Minor :
o
Obesitas
o
Stres
o
Kurang
aktifitas fisik
Terapi farmakologis
Tujuan terapi
1.
Mengatasi nyeri
2.
Melakukan referfusi sedini mungkin
3.
Mengatasi aritmia
4.
Mencegah kematian mendadak
1.
Morfin sulfat 2,5-5mg
Merupakan
analgesik pilihan untuk mengatasi nyeri dada pada STEMI.Dapat diulang dengan
interval 5-10 menit,Dosis maksimal 20mg.
2.
Aspirin
Dosis
awal bolus 300mg dikunyah,diikuti dengan dosis 75-325 mg.pada pasien alergi
bisa diberikan ticlopidin 250 mg atau clopidogrel dengan dosis awal 300mg
diikuti 75 mg perhari.
3.
Nitrogliserin
Menurunkan
kebutuhan oksigen jantung dan meningkatkan suplai jantung.karena obat ini
mempunyai efek venodilator sehinggan preload menurun dan kebutuhan oksigen
menurun.dan mempunyai efek dilatasi arteriol.
Dosis:0,4
mg 3x,interval 5 menit
Efek
samping:pucat,pusing,lemah,hipotensi orthostatik.
4.
Betablockers
Menurunkan
FDJ sehingga kebutuhan oksigen jantung menurun dan meningkatkan suplai oksigen
BSO:mesoprolol
5mg setiap 2-5 menit 3 dosis.
Pada
pasien dengan disfungsi ventrikel kiri atau residual iskemia harus diberikan
seterusnya.
5.
ACE inhibitor
Captopril,ramipril,fosinopril,perindopril,trandolapril
diberikan segera setelah IMA (24jam)dan terbukti memperbaiki angka harapan
hidup terutama pada pasien gagal jantung,infark luas anterior,disfungsi
ventrikel kiri
6.
Calcium antagonist
Tidak
terdapat bukti yang mendukung penggunaan secara rutin.untuk terapi tambahan
pada pasien dengan nyeri dada iskemik berkepanjangan atau ada KI pemberian
betablockers.
7.
Trombolitik terapi
Streptokinase
1,5 juta unit dalam 100cc Nacl 90% atau dektrose 5% untuk 1jam atau tissue
plasminogen activator(t PA)15 mg bolus,diikuti 0,75 mg/kg BB dalam 30
menit,kemudian 0,5 mg dalam 60 menit.(dosis maksimal 100mg)tPA menghasilka
referpusi dalam 90 menit lebih baik daripada streptokinase,tapi angka reoklusi
lebih tinggi,karena itu heparin harus diberikan secara rutin pada post tPA.resiko perdarahan intrakranial
lebih tinggi dibanding streptokinase.
Jadi
tPA digunakan pada pasien
1.
Telah mendapatkan streoptokinase 2tahun
terakhir
2.
Alergi terhadap streptokinase
Hypotensi(systolic
<90 mmHg)
8.
Anti trombotik
·
Heparin atau low molecular weight
heparin(LMWH)
·
Target PTT 1,5-2 nilai normal untuk
heparin,sedangkan LMWH tidak perlu dosis penyesuaian.
·
Diberikan pada pasien yang mendapat
terapi trombolitik tPA,atau yang diberikan streptokinase,nemun resiko
tromboemboli lebih tinggi misal atrial fibrilasi,trombs itramural,angina pasca
infark,pasien STEMI yang terlambat datang kerumah sakit>12 jam
9.
Penurun lipid
Pada
pasien dengan kadar kolesterol tinggi dapat diberikan statin,sedangkan jika
trigliserida tinggi dan HDL rendah sebaiknya diberikan fibrate.
Target
profil lipid sesuai NCEP
Cholesterol
total <170 mg%,trigliserid <150mg%,LDL cholesterol <100 mg% dan
HDL>45 mg %
Terapi Non-Farmakologi
Secara umum :
- stop merokok
- diet rendah
lemak
- olahraga
teratur
Secara klinis :
Tatalaksana Awal
Pra
Rumah Sakit
- Pengenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan
- Segera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan tindakan resusitasi
- Transportasi pasien ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas ICCU/ICU serta staf medis dokter dan perawat yang terlatih
- Keterlambatan yang terjadi biasanya karena lama waktu mulai onset nyeri dada sampai keputusan pasien untuk meminta pertolongan
Di
Rumah Sakit
- mengurangi atau menghilangkan nyeri dadaà Morfin
- Istirahat total minimal 12 jam
- Pasang infus
- Monitoring EKG
- Beri suplemen O2 yang diberikan selama 6 jam pertama
- Nilai kemungkinan dilakukannya reperfusi baik dengan fibrinolitik atau primary PCI (Percutaneus Coronary Intervention)
Langkah-langkah penilaian dalam
memilih terapi Reperfusi :
# Langkah I : nilai waktu dan resiko
-
waktu sejak onset
gejala
-
Risiko STEMI
-
Risiko Fibrinolisis
-
Waktu yang dibutuhkan
untuk transportasi ke laboratorium PCI yang mampu
# Langkah II : tentukan apakah
terapi fibrinolitik / strategi ivasif yang
lebih disukai
Penanganan AMI
Invasif :
-
PCI (Percutaneus
Coronary Intervention)
à
lebih efektif daripada terapi fibrinolitik dalam membuka arteri coronary yang tersumbat
-
Angioplasti atau Stent
Primer
-
CABG ( Coronary Artery
Bypass Graft )
à
bisa di bypass dengan arteri thoracica interna
- PTCA (Percutaneus Transfemoral
Coronary Angioplasty )
à
memasukkan balon kateter melalui arteri
femoralis
Pencegahan
1.Primer
Menghindari
kebiasaan yang menjadi faktor resiko IMA antara lain :
Merokok,
hipertensi, hiperkolesterolemia, kurang/tidak berolahraga, hiperglikemia,
mengurangi stress, mengurangi konsumsi alcohol.
2.Sekunder
Pencegahan
yang dimaksud adalah sekunder. Sudah terjadi arterosklerosis pada beberapa
pembuluh darah, yang akan berlangsung terus. Obat-obat pencegahan diberikan
untuk menghambat proses mengenai tempat-tempat lainnya dan memperberat yang
ada. Yang paling sering dipakai adalah aspirin (A) dengan dosis 375 mg, 160mg
sampai 80mg, bahkan ada yang mengatakan dosis lebih rendah itu juga bisa
efektif. Dahulu dipakai anti koagulan oral (OAK), tapi sekarang sudah
ditinggalkan karena tak terhenti bermanfaat. 9
Upaya menjaga
kesehatan jantung tersebut antara lain: Menurunkan kolesterol, Memperbaiki
makanan, Berhenti merokok, Mengurangi stres, Berhenti konsumsi alkohol,
Olahraga teratur
3.
Panca Usaha Jantung Sehat
1.
Seimbangkan gizi
2.
Enyahkan rokok
3.
Hindari dan awasi rokok
4.
Awasi tekanan darah
5. Teratur
dan terukur berolahraga
Komplikasi
a. Gagal ginjal kongestif
b. Syok kardiogenik
c. Disfungsi otot papilaris
d. Depek septum ventrikel
e. Rupture jantung
f. Tromboembolisme
g. Perikarditis
h. Sindrom Dressler
i. Aritmia
a. Gagal ginjal kongestif
b. Syok kardiogenik
c. Disfungsi otot papilaris
d. Depek septum ventrikel
e. Rupture jantung
f. Tromboembolisme
g. Perikarditis
h. Sindrom Dressler
i. Aritmia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar