Minggu, 11 Maret 2012

Drifting Techniques

Theory: A tyre grips the road up to a maximum point of adhesion, when this point is exceeded the tyre will start to slide until adhesion is restored. So finding and pushing just beyond the point of adhesion is the name of the game. 

Once a car begins to drift driver control comes into play – the exact amount of turn on the steering wheel towards the direction of travel to catch and control the drift. At precisely the right moment you have to catch the drift with a measure of opposite lock and use the throttle and steering to control the drift – a sustained drift on a straight is called ‘drift lock’. 

Rear wheel drive cars are the only choice for drifting particularly higher-powered models but one of the key requirements is a limited slip diff. We've seen really impressive drifts from low powered cars. A quick burst of acceleration at the right moment is just enough to break the adhesion of the back of the car.
As a car decelerates the weight is thrown to the front wheels that is why the wheels lock up under heavy breaking. A front wheel drive car is harder to drift in but uses deceleration to lighten the back of the car and make it swing wide.

To perform a left tail drift in a front drive car – build up the speed. Decelerate fairly heavily but performing a simultaneous right flick on the steering wheel – a shock wave will shoot through the car (you can feel it happen there is no easy way to explain it.) As this shock wave passes the centre point of the car steer into the direction of the tail drift, if the tail does not swing out then a short flick of the handbrake will start the drift. 

We then need to catch the drift and control it using gentle throttle control and smooth steering - opposite lock (so steer to the right, just enough to keep the drift going but without overcooking things causing a spin and without undercooking throwing the drift in the opposite direction.)


The following are the main drifting techniques and most are used in combination with each other.

Clutch Kick
To make the car start to slide you dip or kick the clutch suddenly causing the car to temporarily lose traction and starting a rear wheel slide whilst on or entering a bend. Effectively using engine braking - when the clutch is dipped engine speed drops when clutch is released the wheels are moving faster than the lower engine speed requires causing a pull and breaking traction. Alternative a blip of the throttle raises the engine speed so when the clutch is released the driven wheels spin faster than they should so traction is broken.

Dirt Drop Drift
This technique is banned on most tracks. You allow the rear wheels to leave the tarmac surface into a lower grip one such as dirt, gravel or grass. The cars speed will remain pretty stable through this technique as the rear tyre friction is much lower.

Jump Drift
Similar to a Dirt Drop Drift again banned on most tracks. The rear wheels hit the rumble strip at the side of the track. The vibration is enough to upset the delicate balance of grip momentum and traction and the rear of the car slides.

Handbrake Drift
The easiest technique, used by beginners and pros to initate a drift and pretty much the only guaranteed way of sliding a FWD (front wheel drive) car (Its still not a proper drift though!). The handbrake is jabbed on causing the rear wheels to lock up and slide. When a slide is attained the handbrake is released allowing more control of the car and preventing too much loss of speed.

Feint Drift
Requires a feel for the balance of a car and needs you to sense the shockwave of swing as it flows through the car. Coming up to a right hand bend you steer to the left. Then as the back of the car moves left you steer to the right, the back of the car loses traction and starts to drift, then you countersteer and catch the drift. This is a popular technique and is often combined with other techniques, like the clutch kick, to help break the rear traction. Practice this one in large open areas.

Inertia Drift
This requires a lot of speed. Approaching a bend you need to decelerate throwing the weight of the car to the front wheels. When the back wheels become light you can steer the front into the bend and let the back wheels drift. Control is maintained with careful steering control and throttle inputs. A good technique to start drifting but requires experience as the speed involved is not very forgiving.

Jumat, 03 Februari 2012

Macam-Macam Gelar

Macam-macam Gelar, yaitu :
  1. Gelar Akademik
  2. Gelar Profesi
  3. Gelar Vokasi
  4. Gelar Macem-macem

1. Gelar Akademik
Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Gelar akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel (dari bahasa Latin titulus).
Gelar akademik terdiri dari
  1. sarjana (bachelor)
  2. magister (master), dan
  3. doktor (doctor)
a. Sarjana (S1)
Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.).
Setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain
  • Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
  • Sarjana Ekonomi (S.E.)
  • Sarjana Hukum (S.H.)
  • Sarjana Teknik (S.T.)
  • Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP)
  • Sarjana Agama (S.Ag.)
  • Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
  • Sarjana Komputer (S.Kom.)
  • Sarjana Psikologi (S.Psi)
  • Sarjana Sosial (S.Sos) – Bidang Study Ilmu Administrasi Niaga atau Negara
  • Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.), dan
  • Sarjana Teologi Kristen (S.Th.)
Nah, Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi.
Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1.
Studi Sarjana terdiri dari 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara normatif ditempuh selama 4 tahun.
b. Magister (S2)
Macam-macam Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain :
  • Magister Manajemen (M.M.)
  • Magister Sains (M.Si.)
  • Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  • Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI.)
  • Magister Pendidikan (M.Pd.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Hukum (M.H.)
  • Magister Humaniora (M.Hum.)
  • Magister Teknologi Informasi (M.T.I.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Akuntansi (M.Ak.)
  • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.), dan
  • Magister Kenotariatan (M.Kn.)
Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi.
Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata-2 atau biasa disingkat S2.
c. Doktor (S3)
Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr.
Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau biasa disingkat S3.
Kita coba menyenggol Gelar akademik di Hindia-Belanda dan Belanda, yaitu :
  • Doctorandus (Drs.)
  • Ingenieur (Ir.)
  • Meester in de Rechten (Mr.)
Lalu, kita senggol juga, Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon :
Seperti :
Bachelor :
  • Bachelor of Arts (B.A.)
  • Bachelor of Science (B.Sc.)
  • Bachelor in Computer Science
  • Bachelor of Law (L.L.B.)
Master :
  • Master of Arts (M.A.)
  • Master of Science (M.Sc.)
  • Master of Engineering (M.Eng.)
  • Master of Engineering Science (M.Eng.Sc.)
  • Master of Busines Administration (M.B.A.)
  • Master of Theology (M.Th.)
  • Theologiae Magister (Th.M.)
  • Master of Laws (L.L.M.)
Doctor :
  • Master of Philosophy (M.Phil.) (pra-S3)
  • Doctor of Philosophy (Ph.D.)
  • Doctor of Theology (Th.D.)
  • Doctor of Education (Ed.D.)
Dan berikut adalah Gelar akademik di Jerman :
  • Diplom-Ingenieur (Dipl.-Ing.)
  • Magister
  • Doktor + Bidang Studi: Dr. rer. nat., Dr. phil., Dr. iur., Dr. rer. oec., Dr. rer. pol., Dr. med., Dr.-Ing.
2. Gelar Profesi
Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi pada bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Di Indonesia, gelar profesi diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak.
Berikut ini, adalah Gelar profesi yang ada di Indonesia antara lain:
  • Dokter (dr.)
  • Dokter gigi (drg.)
  • Dokter spesialis (Sp.)
  • Akuntan (Ak.)
  • Apoteker (Apt.)
  • Psikolog (Psi.)
Contoh Penulisan Gelar profesi :
  • Bagus Budiono, Apt.
  • Bagus Budiono, dr.
  • Bagus Budiono, drg.

3. Gelar Vokasi
Gelar vokasi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan vokasi bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Nah, lho, Apa sih Pendidikan vokasi ?
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana.
Lulusan pendidikan vokasi, tentunya akan mendapatkan gelar vokasi.
Gelar vokasi di Indonesia :
Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya.
Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain:
  • Ahli Pratama (A.P.)
  • Ahli Muda (A.Ma.)
  • Ahli Madya (A.Md.)
  • Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
  • Sarjana Sains Terapan (S.S.T.)
4. Gelar Macem-macem (Gelar Campuran – di campur dan di aduk)
Misalnya :
  1. Gelar Pemimpin Agama dan Spiritual
  2. Gelar Jabatan Kepala Negara
  3. Gelar Jabatan Pemerintahan
  4. Gelar Sebutan Kebangsawanan
  5. Gelar Kebangsawanan Jawa
  6. Gelar Paku Alaman
  7. Gelar Mangkunagaran
  8. Gelar Kerajaan Kubu
  9. Dan masih banyak gelar-gelar lainnya seiring perkembangan peradaban peri-kehidupan manusia, seperti gelar-gelar yang muncul dari Dunia Persilatan. Tetapi memang gelar-gelar tsb hanya bersifat lebih ke komunitas saja (mungkin karena ruang lingkup nya masih kecil)
OK. Saya coba urai satu-satu, dari mulai Gelar pemimpin agama dan spiritual sampai Gelar Kerajaan Kubu.
a. Gelar Pemimpin Agama dan Spiritual
Diantara yang termasuk Gelar pemimpin agama dan spiritual, adalah :
  • Ayatullah
  • Ajengan
  • Bhiksu
  • Diakon
  • Diakones
  • Imam (Islam)
  • Imam
  • Kardinal
  • Kiai
  • Mufti
  • Mullah
  • Pastor
  • Paus
  • Penatua
  • Pendeta
  • Rabi
  • Sunan
  • Syekh
  • Tengku
  • Uskup
  • Uskup Agung
  • Dlsb. (dan lain-lain)
b. Gelar Jabatan Kepala Negara
Untuk – Gelar Jabatan Kepala Negara, mari kita bagi 3 item, yaitu :
  1. Ada Kepala Negara yang diangkat secara - Dipilih
  2. Ada Kepala Negara yang diangkat secara - Ditunjuk, dan
  3. Ada Kepala Negara yang diangkat secara -Diwariskan.
1. Kepala Negara yang diangkat secara - Dipilih, diantaranya :
  • Kanselir
  • Perdana Menteri
  • Presiden
2. Kepala Negara yang diangkat secara - Ditunjuk, diantaranya :
  • Gubernur-Jendral
3. Kepala Negara yang diangkat secara - Diwariskan, diantaranya :
  • Kaisar
  • Khalifah
  • Raja
  • Shogun
  • Sultan
  • Tsar
Tambahan :
Gelar jabatan pemerintahan di Indonesia :
  • Menteri
  • Gubernur
  • Bupati
  • Wali Kota
  • Lurah
  • Camat
  • Kades (Kepala Desa) – sebenarnya udah saja sampe camat yahhh…
  • Kadus (Kepala Dusun)
  • Pak RW
  • Pak RT.
c. Gelar Sebutan Kebangsawanan
- Di Indonesia, diantaranya :
  • Aji (pria, wanita – Kutai, Pasir)
  • Anak Agung (pria, wanita – Bali)
  • Andi (pria, wanita – Bugis)
  • Aru, Arung (pria, wanita – Bone)
  • Awang (pria – Kalimantan)
  • Bagindo (pria – Minangkabau)
  • Baiq (wanita – Sasak)
  • Cut (wanita – Aceh)
  • Cokorda (pria – Bali)
  • Datuk (pria – Melayu, Minangkabau)
  • Daeng (pria – Makasar)
  • Dayang (wanita – Kalimantan)
  • Desak (wanita – Bali)
  • Dewa (pria – Bali)
  • Encik (pria/wanita – Melayu)
  • Gusti (pria – Jawa, Sunda, Bali, Banjar)
  • Ingkang Sinuhun (pria – Jawa)
  • Karaeng (pria – Makasar)
  • Kiagus (pria – Palembang)
  • Kiemas / Kemas / Kimas (pria – Palembang)
  • Kolano (pria – Maluku)
  • La Ode (pria – Buton)
  • Lalu (pria – Sasak)
  • Masagus (pria – Palembang)
  • Masayu (wanita – Palembang)
  • Meurah/Marah (pria – Aceh, Gayo, Melayu)
  • Nyimas (wanita – Palembang)
  • Raden (pria – Jawa, Sunda, Palembang)
  • Rakean (pria – Sunda)
  • Panembahan (pria – Jawa, Sunda, Palembang, Banjar)
  • Pangeran (pria – Jawa, Melayu)
  • Pocut (wanita – Aceh)
  • Puti (wanita – Minangkabau)
  • Ratu (wanita – Banten)
  • Sangaji (pria – Maluku Utara)
  • Siti (wanita – Minangkabau)
  • Sri (pria – Jawa, Sunda, Bali)
  • Sutan (pria – Minangkabau)
  • Tengku (pria, wanita – Riau)
  • Teuku (pria – Aceh)
  • Tuanku (pria – Aceh, Melayu, Minangkabau)
  • Tubagus (pria – Banten)
  • Wa Ode (wanita – Buton)
  • Yang Mulia (pria – Melayu)
  • Dlsb.
- Di Luar Negeri, diantaranya :
  • Samurai
  • Yang Dipertuan Agung
  • Dlsb.
d. Gelar Sosial
Diantaranya :
  • Bapak
  • Encik
  • Guru
  • Ibu
  • Nona
  • Nyai
  • Tuan
  • Dlsb.
e. Gelar Kebangsawanan Jawa
Gelar kebangsawanan di Indonesia pada umumnya diberikan kepada masyarakat keraton dan orang-orang di luar keraton yang dianggap berjasa kepada keraton.
Seorang raja di kerajaan Mataram biasanya memiliki beberapa orang istri / selir (garwa ampeyan) dan seorang permaisuri / ratu (garwa padmi).
Dari beberapa istrinya inilah raja tersebut memperoleh banyak anak lelaki dan perempuan dimana salah satu anak lelakinya akan meneruskan tahtanya dan diberi gelar putra mahkota.
Sistem pergantian kekuasaan yang diterapkan biasanya adalah primogenitur lelaki (bahasa Inggris: male primogeniture) dimana anak lelaki tertua dari permaisuri berada di urutan teratas disusul kemudian oleh anak lelaki permaisuri lainnya dan setelah itu anak lelaki para selir.
f. Gelar Kasunanan
Berikut ini adalah Gelar yang dipakai di Kasunanan Surakarta:
Penguasa Kasunanan:
  • Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwana Senapati ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping (SISKS)
  • Permaisuri Susuhunan Pakubuwana: Gusti Kanjeng Ratu (GKR), dengan urutan:
    - Ratu Kilen (Ratu Barat)
    - Ratu Wetan (Ratu Timur)
Selir Susuhunan Pakubuwana:
Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy), dengan urutan:
  • Bandara Raden Ayu
  • Raden Ayu
  • Raden
  • Mas Ayu
  • Mas Ajeng
  • Mbok Ajeng
Pewaris tahta Kasunanan (putra mahkota): Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram.
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Raden Mas Gusti (RMG)
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Kanjeng Gusti Pangeran (KGP), dengan urutan:
    - Mangku Bumi
    - Bumi Nata
    - Purbaya
    - Puger
  • Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Bendara Raden Mas (BRM)
  • Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Kanjeng Pangeran (BKP)
  • Cucu lelaki dari garis pria: Bendara Raden Mas (BRM)
  • Cicit lelaki dan keturunan lelaki lain dari garis pria: Raden Mas (RM)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
  • Anak perempuan tertua dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Kanjeng Ratu (GKR), dengan urutan:
    - Sekar-Kedhaton.
    - Pembayun.
    - Maduratna.
    - Bendara.
    - Angger.
    - Timur.
  • Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
  • Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
  • Anak perempuan tertua dari selir ketika sudah dewasa: Ratu Alit
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)
g. Gelar Kesultanan
Berikut adalah – Gelar yang dipakai di Kesultanan Yogyakarta :
  • Penguasa Kesultanan: Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana Senapati ing Alaga Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping … (yang berarti pemimpin yang menguasai dunia, komandan besar, pelayan Tuhan, Tuan semua orang yang percaya)
  • Permaisuri Sultan Hamengkubuwana: Gusti Kanjeng Ratu (GKR)
  • Selir Sultan Hamengkubuwana: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
  • Pewaris tahta Kesultanan (putra mahkota): Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Gusti Raden Mas (GRM)
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH)
  • Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Bendara Raden Mas (BRM)
  • Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Pangeran Harya (BPH)
  • Cucu lelaki dan keturunan lelaki lain dari garis pria: Raden Mas (RM)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
  • Anak perempuan tertua dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Kanjeng Ratu (GKR)
  • Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
  • Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)
h. Gelar Paku Alaman
Nah, kalo yang berikut ini adalah Gelar biasa dipakai di Kadipaten Paku Alaman di Yogyakarta
  • Penguasa Paku Alaman: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Raja Paku Alam Kaping …
  • Permaisuri Raja Paku Alam: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
  • Selir Raja Paku Alam: Bendara Raden Ayu (BRAy) atau Raden Ayu (RAy)
  • Pewaris tahta Paku Alaman (putra mahkota): Bandara Pangeran Harya Suryadilaga
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Gusti Bendara Raden Mas (GBRM)
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Kanjeng Pangeran Harya (KPH)
  • Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Raden Mas (RM)
  • Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Raden Harya (BRH)
  • Cucu lelaki dan keturunan lelaki sampai generasi ketiga dari garis pria: Raden Mas (RM)
  • Keturunan lelaki setelah generasi keempat lain dari garis pria: Raden
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Bendara Raden Ajeng (GBRA)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Bendara Raden Ayu (GBRAy)
  • Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
  • Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)
i. Gelar Mangkunagaran
Selanjutnya adalah Gelar yang dipakai di Praja Mangkunagaran di Surakarta
  • Penguasa Mangkunagaran: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Mangku Negara Senapati ing Ayuda Kaping … (KGPAA)
  • Permaisuri Raja Mangkunagara: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
  • Selir Raja Paku Mangkunagara: Bendara Raden Ayu (BRAy) atau Raden Ayu (RAy)
  • Pewaris tahta Mangkunagaran (putra mahkota): Pangeran Adipati Harya Prabu Prangwadana
  • Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri: Gusti Raden Mas (GRM)
  • Anak lelaki dari selir: Bendara Raden Mas (RM)
  • Cucu lelaki dan keturunan lelaki sampai generasi ketiga dari garis pria: Raden Mas (RM)
  • Keturunan lelaki setelah generasi keempat lain dari garis pria: Raden
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
  • Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
  • Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
  • Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
  • Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)
j. Gelar lain-lainnya
Selain beberapa gelar tersebut di atas, di lingkungan keraton sering juga dijumpai sebutan khusus seperti:
  • Sekarkedhaton (untuk menyebut putri sulung permaisuri)
  • Sekartaji (untuk putri kedua)
  • Candrakirana (untuk putri ketiga)
  • Putra tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendara Raden Mas Gusti dan akan berubah menjadi Gusti Pangeran setelah diangkat menjadi pangeran.
Sedangkan putri tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendoro Raden Ajeng Gusti dan akan berubah menjadi Pembayun setelah menikah.
Khusus untuk putri sulung (tertua) dari Garwa Ampéyan mendapat gelar Kanjeng Ratu.
Beberapa gelar yang diberikan/dianugerahkan/diturunkan baik oleh trah Kesultanan, Kasunanan, Pakualaman atau Mangkunegaran memiliki beberapa karakteristik khas yang terdiri dari gelar turunan (darah) dan istimewa.
Gelar-gelar yang telah anda baca di atas merupakan gelar-gelar turunan hanya sampai generasi ketujuh saja.
Untuk generasi selanjutnya (8 sampai …), bagi putra mendapatkan gelar Raden (R.) dan bagi putri gelarnya Rara (Rr.). Gelar tersebut berlaku sampai generasi ke berapapun dengan catatan berasal dari keturunan lelaki.
Dalam lingkup gelar kebangsawanan Mataram Islam, 4 praja nagari (Kesultanan, Kasunanan, Pakualaman, Mangkunegaraan) juga mengenal Gelar Istimewa.
Gelar-gelar ini dibedakan menjadi 2 macam, yakni dapat diteruskan pada generasi berikutnya baik putra maupun putri dengan syarat sepengetahuan pihak keraton dan yang tidak dapat diturunkan pada generasi berikutnya dengan alasan merupakan gelar jabatan.
Pada gelar istimewa yang dapat diturunkan, untuk keturunan dari lelaki dapat memperoleh gelar yang sama dengan generasi sebelumnya, khusus keturunan dari perempuan gelarnya akan diturunkan sesuai tingkatan gelar umum.
Jika tingkatan gelar keturunan dari perempuan habis maka keturunan berikutnya tidak mendaptkan gelar lagi.
Contoh gelar yang dapat diturunkan :
Putra :
  • Raden Mas (R.M.)
  • Raden (R.)
  • Raden Bagus (pernah digunakan dahulu: R.B.)
  • Raden Mas Ngabehi (R.MNg.)
  • Raden Ngabehi (R.Ng.)
  • Mas Ngabehi (M.Ng.)
  • Raden Panji (pernah digunakan dahulu : R.P.)
  • Mas / Mas Anom (merupakan gelar terakhir : ditulis lengkap)
Putri :
  • Raden Ayu (R.A.)
  • Rara (Rr.)
  • Raden Nganten (berlaku untuk 1-2 tingkat keturunan : R.Ngt.)
  • Mas Ayu
  • Nimas Ayu
  • Nimas / Putri / Ayu ((merupakan gelar terakhir : ditulis lengkap)
Perlu diperhatikan untuk poin ketiga dan seterusnya pada gelar putra & putri, gelar-gelar tersebut dapat diwisudakan pada generasi selanjutnya dengan beberapa pendapat :
1. jika keturunannya sudah dewasa, atau 2. jika sudah diketahui pihak keraton, atau 3. jika disetujui pihak keraton.
Polemik gelar itu masih simpang siur.
Namun bagi keturunan yang telah yakin dengan gelar yang disandang, hendaklah arif menggunakan gelar tersebut karena menyangkut harkat dan martabat generasi di atasnya.
Khusus untuk gelar putri apabila ada seorang putri dengan gelar RA. menikah dengan priyayi alit (masyarakat biasa) dan mempunyai anak putri maka gelar anaknya tersebut diturunkan menjadi Rr. dan seterusnya.
Contoh Gelar Istimewa karena Jabatan :
Biasa disandang oleh para Priyayi Anom, Adipati, Patih, Bupati, Wedana, Camat, Mantri dsb. (gelar ini dahulu disandangkan pada laki-laki, karena pemangku jabatan mayoritas adalah laki-laki, sedangkan istrinya juga mendapatkan gelar istimewa namun jarang)
  • Kanjeng Radèn Harya Tumenggung (KRHT)
  • Mas Radèn Harya Tumenggung (MRHT)
  • Kanjeng Radèn Mas Tumenggung (KRMT)
  • Radèn Mas Tumenggung (RMT)
  • Mas Tumenggung / Mas Adipati / Mas Anom Adipati
  • Kanjeng Mas Ayu Tumenggung
  • Mas Ayu Tumenggung
  • Nimas Ayu Tumenggung
  • Raden Ngabehi (RNg)
  • Radèn Ngantèn (RNgt)
  • Mas Ngabéi (MNg)
  • Mas Ayu
k. Gelar Kerajaan Kubu
Putra Mahkota/Pangeran :
Syarif (atau Sayyid) (nama pribadi) ibni al-Marhum Syarif (atau Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga), Tuan Besar Kubu (aslinya: Yang di-Pertuan Besar).
Anggota laki-laki keluarga Kesultanan yang lain, keturunan pada garis Bapak:
Syarif (atau Sayyid) (nama pribadi) ibni Syarif (or Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga).
Anggota wanita keluarga Kesultanan, keturunan pada garis bapak:
Syarifah (nama pribadi) binti Syarif (atau Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga).

Nah, sekarang kita Ngobrol Bebas saja.
Masih tetep, ngomongin Gelar dan tetek bengek nya :
Gelar adalah awalan (prefiks) atau akhiran (sufiks) yang ditambahkan pada nama seseorang untuk menandakan penghormatan, jabatan resmi, atau kualifikasi akademis atau profesional.
1. Gelar akademik dan profesional
  • Akuntan
  • Dokter
  • Doktorandus / Doktoranda
  • Insinyur
  • Magister
  • MBA
  • Ph.D.
  • Profesor
  • Sarjana
2. Gelar dokter spesialis di Indonesia
- Dokter spesialis
Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu.
Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca sarjana(spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis.
Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum.
- Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia
Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum untuk menjadi dokter spesialis tertentu.
Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa fakultas kedokteran di universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan.
Dokter umum yang melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis disebut residen.
Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan lama pendidikannya di Indonesia:
  • Sp.A – Spesialis Anak (8 Semester)
  • Sp.An – Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi (7 Semester)
  • Sp.And – Spesialis Andrologi (6 Semester)
  • Sp.B – Spesialis Bedah (10 Semester)
  • Sp.BA – Spesialis Bedah Anak (10 Semester)
  • Sp.BM – Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (dokter gigi)
  • Sp.BTKV – Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (10 Semester)
  • Sp.BP – Spesialis Bedah Plastik (10 Semester)
  • Sp.BS – Spesialis Bedah Saraf (11 Semester)
  • Sp.EM – Spesialis Kedaruratan Medik (8 Semester)
  • Sp.F – Spesialis Kedokteran Forensik (6 Semester)
  • Sp.FK – Spesialis Farmakologi Klinik (6 Semeter)
  • Sp.JP – Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (10 Semester)
  • Sp.KFR – Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
  • Sp.KG – Spesialis Konservasi Gigi (dokter gigi)
  • Sp.KGA – Spesialis Kedokteran Gigi Anak (dokter gigi)
  • Sp.KJ – Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri (8 Semester)
  • Sp.KK – Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (7 Semester)
  • Sp.KN – Spesialis Kedokteran Nuklir (7 Semeter)
  • Sp.KO – Spesialis Kedokteran Olahraga (7 Semester)
  • Sp.M – Spesialis Mata (7 Semeter)
  • Sp.MK – Spesialis Mikrobiologi Klinik (6 Semester)
  • Sp.OG – Spesialis Obstetri & Ginekologi (kebidanan dan kandungan) (9 Semester)
  • Sp.Ok – Spesialis Kedokteran Okupasi (kerja) (6 Semester)
  • Sp.Onk.Rad – Spesialis Onkologi Radiasi (7 Semester)
  • Sp.Ort – Spesialis Ortodonsia (perawatan maloklusi) (dokter gigi)
  • Sp.OT – Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi (9 Semester)
  • Sp.P – Spesialis Paru (Pulmonologi) (7 Semester)
  • Sp.Perio – Spesialis Periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi) (dokter gigi)
  • Sp.PA – Spesialis Patologi Anatomi (6 Semester)
  • Sp.PD – Spesialis Penyakit Dalam (9 Semester)
  • Sp.PK – Spesialis Patologi Klinik (8 Semester)
  • Sp.PM – Spesialis Penyakit Mulut (dokter gigi)
  • Sp.Pros – Spesialis Prostodonsia (restorasi rongga mulut) (dokter gigi)
  • Sp.Rad – Spesialis Radiologi (7 Semester)
  • Sp.RM – Spesialis Rehabilitasi Medik (8 Semester)
  • Sp.RKG – Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (dokter gigi)
  • Sp.S – Spesialis Saraf (8 Semeter)
  • Sp.THT-KL – Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (8 Semeter)
  • Sp.U – Spesialis Urologi (10 Semester)
  • Sp.Ger – Spesialis Geriatri (sedang dikaji)
Sub-spesialis / konsultan
Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan.
Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester. Beberapa gelar yang ditambahkan:
(K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) – artinya Spesialis Anak Konsultan
  • KFER – “Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi” (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan)
  • KFM – “Konsultan Feto Maternal” (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)
  • Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
    - FACC – “Fellow of the American College of Cardiologists”
    - FACP – “Fellow of the American College of Physicians”
    - FACS – “Fellow of the American College of Surgeons”, menandakan anggota dari “American College of Surgeons”
    - FESC – “Fellow of the European Society of Cardiology”
    - FICS – “Fellow Of the International College Of Surgeon”
    - FIHA – “Fellows Indonesian Heart Association”
  • Tambahan gelar lainnya:
    - DPM – “Doctor of Pediatric Medicine”
    - FAAEM – “Fellow of the American Academy of Emergency Medicine”
    - FAAFP – “Fellow of the American Academy of Family Physicians” spesialis di bidang “dokter keluarga”
    - FACE – “Fellow of the American College of Endocrinology”
    - FACEP – “Fellow of the American College of Emergency Physicians”
    - FACFAS – “Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons”
    - FACOG – “Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists”
    - FCCP – “Fellow of the American College of Chest Physicians”
  • Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya:
    - Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
    - Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
    - Geriatri (Sp.PD-KGer)
    - Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
    - Hematologi – Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
    - Hepatologi (Sp.PD-KH)
    - Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
    - Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
    - Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
    - Pulmonologi (Sp.PD-KP)
    - Reumatologi (Sp.PD-KR)
    - Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)
Terdapat 14 sub-spesialis ilmu kesehatan anak, antara lain:
  • Alergi Imunologi
  • Endokrinologi
  • Gastro-Hepatologi
  • Hematologi Onkologi
  • Infeksi & Pediatri Tropis
  • Kardiologi
  • Nefrologi
  • Neurologi
  • Nutrisi & Penyakit Metabolik
  • Pediatri Gawat Darurat
  • Pencitraan
  • Perinatologi
  • Respirologi
  • Tumbuh Kembang Ped. Sosial
Terdapat 9 sub-spesialis THT-KL, antara lain:
  • Otologi
  • Neurotologi
  • Rinologi
  • Laringo-Faringologi
  • Onkologi Kepala Leher
  • Plastik Rekonstruksi
  • Bronkoesofagologi
  • Alergi Imunologi
  • THT Komunitas
Sub-spesialis dalam bidang anestesiologi dan reanimasi, diantaranya:
  • Perawatan Intensif/ICU (Sp.An-KIC)
  • Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler
  • Klinik nyeri
  • Regional analgesi
  • Anestesi bedah saraf
  • Anestesi pediatrik
  • Anestesi bedah umum
Sub-spesialis dalam bidang kulit dan kelamin, antara lain:
  • Infeksi Menular Seksual,
  • Herpes,
  • Dermatosis,
  • Bedah Kulit.
Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:
  • Bedah Digestif (SpB.KBD)
  • Bedah Onkologi (SpB(K)Onk)
  • Bedah Plastik
  • Bedah Anak
  • Bedah Vaskuler
  • Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
  • Bedah Urologi
  • Bedah Saraf
  • Bedah Ortopedi dan Traumatologi
  • Bedah Umum
Sub-spesialis dalam Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:
  • Infeksi
  • Onkologi Toraks
  • Asma dan PPOK
  • Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas
  • Faal Paru Klinik
  • Paru Kerja dan Lingkungan
  • Imunologik klinik
Gelar Magister
  • M.Kes – Magister Kesehatan
  • M.Ked – Magister Kedokteran
  • M.Pd.Ked – Magister Pendidikan Kedokteran
  • M.Kesja – Magister Kesehatan Kerja
  • MMR – Magister Manajemen Rumahsakit
  • MARS – Magister Administrasi Rumah Sakit
  • MKK – Magister Kedokteran Kerja
  • MKK – Magister Kedokteran Klinik
TAMBAHAN INFORMASI :
Perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan spesialis.
Di Indonesia, hingga sekarang terdapat sedikitnya 13 perguruan tinggi yang menyediakan program pendidikan dokter spesialis, yakni:
  • Universitas Sumatera Utara, Medan
  • Universitas Andalas, Padang
  • Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Universitas Indonesia, Jakarta
  • Universitas Padjajaran, Bandung
  • Universitas Diponegoro, Semarang
  • Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
  • Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Universitas Airlangga, Surabaya
  • Universitas Brawijaya, Malang
  • Universitas Udayana, Denpasar
  • Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Universitas Hasanuddin, Makassar.
 

Senin, 30 Januari 2012

Height Gain Exercises

Part 1 : Facts About Growth & Height
  • Human growth periods
  • Growth hormone
  • The spinal column
  • Height decreasing disorders
  • Height & weight chart 
Part 2 : Understanding Children's Growth
  • Possible causes for short stature
  • Physical examination
  • Standard growth chart
Part 3 : Factors That Affect Growth
  • Nutrition
  • Vitamins and minerals
  • Sleep
Part 4 : How to Look Taller
  • Posture
  • Appearance
Part 5 : Guidelines for Excercising
  • Preparation notes
  • Breathing
  • Self back massage
Part 6 : Stretching

Part 7 : Mental Exercises

Part 8 : Other Exercises


Part 9 : Exercise Routines (1-8)


Part 10 : Meal Plan
  • 6-meal plan
  • Nutritional supplements
Part 11 : Tools
  • Height calculator
  • Personal analysis
Part 12 : Height Increasing Products
  • Products that help increase height
  • Companies that promote height
  • Increasing products
Part 13 : Articles
  • Cosmetic leg lengthening 
  • 6 ways to boost growth hormones
  • Successful short individuals
If you are interested in this book, just put your email in the comment box :D :D

7 Keys to Reduce Cholesterol

1. Know your "target" cholesterol levels
2. Focus on the right fats
3. Make the most of cholesterol-busting foods
4. Reduce cholesterol with medication
5. Consider combo therapy to reduce cholesterol
6. Boost your HDL for multiple benefits
7. The ABC's of Heart Attack Prevention

If you are interested to get this book, just comment your email in the comment box :D :D

Dyspnoe


DEFINISI
Ketidaknyamanan (mental anguish) yg berhubungan dgn ketidakmampuan ventilasi yg cukup utk memenuhi kebutuhan udara, sehingga timbul pernapasan yg terengah2 atau sesak

KLASIFIKASI
Berdasarkan Etiologi
         Physiologic dyspnea
         Pulmonal dyspnea (pneumothorax, edema paru, asma bronkiale, COPD)
         Cardial dyspnea (IMA, fibrilasi atrium, gagal jantung)
         Chemical dyspnea
         Hematogenous dyspnea (asidosis, anemia, anoksia)
         Neurogenik dyspnea (psikogenikà krn pengaruh emosi, organik à kerusakan otot, paralisis otot pernapasan)


Patofisiologi
         Oksigenasi jaringan menurun
         Kebutuhan oksigen meningkat
         Kerja pernafasan meningkat
         Rangsangan SSP
         Penyakit neuromuskuler

PENATALAKSANAAN
Dispnoe à Pada dispnoe yang disebabkan karena psikogenik digunakan paper bag, penanganan sesak pada dasarnya mencakup tatalaksana yang tepat atas penyakit yang melatar belakanginya

Panic disorder/attack à dua cara yaitu cara farmakologis (anti depresan à TCA, SSRI,  MAOI ; anti anxiety à Benzodiazepine) & non farmakologis (CBT à Cognitive Behavioral Therapy)


DASAR DIAGNOSIS
         Anamnesis : cepatnya perkembangan sesak, pola dan waktu terjadinya, posisi saat dyspnoe, gejala lain, Riwayat sosial & pekerjaan, Riwayat penyakit dahulu
         Pemeriksan fisik :
Vital Sign : tekanan darah, temperatur, frekuensi nadi dan frekuensi  napas menentukan tingkat keparahan penyakit
Tanda pernafasan paksa, ggn jantung, ggn paru, penyakit lain

         Pemeriksaan penunjang
        Selalu dilakukan : foto thorax, Spirometer, CBC
        Pada pasien tertentu :  T4,  EKG, treadmill, analisis Gas darah,  Test2 lain yang berhubungan dengan penyebab dypsnoe

DIAGNOSIS BANDING
Causa paru : Asthma, Pneumonitis, Pneumotoraks, Efusi pleura, Trauma dada
Kausa non paru : Gangguan psikogenik, Penurunan tekanan oksigen inspirasi, Syok,
                             Demam, Anemia akut, Acidosis metabolik

PROGNOSIS
KASUS : Quo ad vitam, quo ad functionam, quo ad sanationam : dubia ad bonam

Selasa, 24 Januari 2012

Acute Myocard Infark


Definisi
Suatu keadaan dimana tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung mati akibat kekurangan oksigen. Proses iskemik miokardium lama yang mengakibatkan kematian (nekrosis) jaringan otot miokardium tiba-tiba

Etiologi
Beberapa hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya:
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard.
            Menurunya suplai oksigen disebabkan oleh tiga factor, antara lain:
a.       Faktor pembuluh darah
Hal ini berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai sel-sel jantung. Beberapa hal yang bisa mengganggu kepatenan pembuluh darah diantaranya: atherosclerosis, spasme, dan arteritis.
Spasme pembuluh darah bisa juga terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan biasanya dihubungkan dengan beberapa hal antara lain: (a) mengkonsumsi obat-obatan tertentu; (b) stress emosional atau nyeri; (c) terpapar suhu dingin yang ekstrim, (d) merokok.
b.       Faktor Sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan lepas dari factor pemompaan dan volume darah yang dipompakan. Kondisi yang menyebabkan gangguan pada sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi. Stenosis maupun isufisiensi yang terjadi pada katup-katup jantung (aorta, mitrlalis, maupun trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardac out put (COP). Penurunan COP yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan bebarapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat, termasuk dalam hal ini otot jantung.
c.       Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh. Jika daya angkut darah berkurang, maka sebagus apapun jalan (pembuluh darah) dan pemompaan jantung maka hal tersebut tidak cukup membantu. Hal-hal yang menyebabkan terganggunya daya angkut darah antara lain: anemia, hipoksemia, dan polisitemia.
2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan COP. Akan tetapi jika orang tersebut telah mengidap penyakit jantung, mekanisme kompensasi justru pada akhirnya makin memperberat kondisinya karena kebutuhan oksigen semakin meningkat, sedangkan suplai oksigen tidak bertambah.
Oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya infark. Misalnya: aktivtas berlebih, emosi, makan terlalu banyak dan lain-lain. Hipertropi miokard  bisa memicu terjadinya infark karea semakin banyak sel yang harus disuplai oksigen, sedangkan  asupan oksien menurun akibat dari pemompaan yang tidak efektive.

Klasifikasi
-         Infark miocard akut dengan elevasi ST (STEMI)
Aliran darah koroner yang menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik
-          Infark miocard akut tanpa elevasi ST (NSTEMI)
Penurunan suplai oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner
Epidemiologi
Menurut The American Heart Association lebih dari 1 juta orang di Amerika mengalami serangan miokard infark setiap tahun.
Laki laki lebih banyak terkena pada umur antara 45 sampai 65 tahun. Wanita sama terkenanya pada umur di atas 65 tahun.
Faktor Resiko
·         Mayor :
o   Genetik
o   Diabetes Mellitus
o   Hipertensi
o   Homocystein
o   Hs-CRP
o   Rokok
o   Dislipidemia
·         Minor :
o   Obesitas
o   Stres
o   Kurang aktifitas fisik

Terapi farmakologis
Tujuan terapi
1.      Mengatasi nyeri
2.      Melakukan referfusi sedini mungkin
3.      Mengatasi aritmia
4.      Mencegah kematian mendadak
1.      Morfin sulfat 2,5-5mg
Merupakan analgesik pilihan untuk mengatasi nyeri dada pada STEMI.Dapat diulang dengan interval 5-10 menit,Dosis maksimal 20mg.
2.      Aspirin
Dosis awal bolus 300mg dikunyah,diikuti dengan dosis 75-325 mg.pada pasien alergi bisa diberikan ticlopidin 250 mg atau clopidogrel dengan dosis awal 300mg diikuti 75 mg perhari.
3.      Nitrogliserin
Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan meningkatkan suplai jantung.karena obat ini mempunyai efek venodilator sehinggan preload menurun dan kebutuhan oksigen menurun.dan mempunyai efek dilatasi arteriol.
Dosis:0,4 mg 3x,interval 5 menit
Efek samping:pucat,pusing,lemah,hipotensi orthostatik.
4.      Betablockers
Menurunkan FDJ sehingga kebutuhan oksigen jantung menurun dan meningkatkan suplai oksigen
BSO:mesoprolol 5mg setiap 2-5 menit 3 dosis.
Pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri atau residual iskemia harus diberikan seterusnya.
5.      ACE inhibitor
Captopril,ramipril,fosinopril,perindopril,trandolapril diberikan segera setelah IMA (24jam)dan terbukti memperbaiki angka harapan hidup terutama pada pasien gagal jantung,infark luas anterior,disfungsi ventrikel kiri
6.      Calcium antagonist
Tidak terdapat bukti yang mendukung penggunaan secara rutin.untuk terapi tambahan pada pasien dengan nyeri dada iskemik berkepanjangan atau ada KI pemberian betablockers.
7.      Trombolitik terapi
Streptokinase 1,5 juta unit dalam 100cc Nacl 90% atau dektrose 5% untuk 1jam atau tissue plasminogen activator(t PA)15 mg bolus,diikuti 0,75 mg/kg BB dalam 30 menit,kemudian 0,5 mg dalam 60 menit.(dosis maksimal 100mg)tPA menghasilka referpusi dalam 90 menit lebih baik daripada streptokinase,tapi angka reoklusi lebih tinggi,karena itu heparin harus diberikan secara rutin  pada post tPA.resiko perdarahan intrakranial lebih tinggi dibanding streptokinase.
Jadi tPA digunakan pada pasien
1.      Telah mendapatkan streoptokinase 2tahun terakhir
2.      Alergi terhadap streptokinase
Hypotensi(systolic <90 mmHg)
8.      Anti trombotik
·         Heparin atau low molecular weight heparin(LMWH)
·         Target PTT 1,5-2 nilai normal untuk heparin,sedangkan LMWH tidak perlu dosis penyesuaian.
·         Diberikan pada pasien yang mendapat terapi trombolitik tPA,atau yang diberikan streptokinase,nemun resiko tromboemboli lebih tinggi misal atrial fibrilasi,trombs itramural,angina pasca infark,pasien STEMI yang terlambat datang kerumah sakit>12 jam
9.      Penurun lipid
Pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi dapat diberikan statin,sedangkan jika trigliserida tinggi dan HDL rendah sebaiknya diberikan fibrate.
Target profil lipid sesuai NCEP
Cholesterol total <170 mg%,trigliserid <150mg%,LDL cholesterol <100 mg% dan HDL>45 mg %
Terapi Non-Farmakologi
Secara umum :
- stop merokok
- diet rendah lemak
- olahraga teratur
Secara klinis :
Tatalaksana Awal
Pra Rumah Sakit
  • Pengenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan
  • Segera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan tindakan resusitasi
  • Transportasi pasien ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas ICCU/ICU serta staf medis dokter dan perawat yang terlatih
  • Keterlambatan yang terjadi biasanya karena lama waktu mulai onset nyeri dada sampai keputusan pasien untuk meminta pertolongan
Di Rumah Sakit
  • mengurangi atau menghilangkan nyeri dadaà Morfin
  • Istirahat total minimal 12 jam
  • Pasang infus
  • Monitoring EKG
  • Beri suplemen O2 yang diberikan selama 6 jam pertama
  • Nilai kemungkinan dilakukannya reperfusi baik dengan fibrinolitik atau primary PCI (Percutaneus Coronary Intervention)
            Langkah-langkah penilaian dalam memilih terapi Reperfusi :
             # Langkah I : nilai waktu dan resiko
-          waktu sejak onset gejala
-          Risiko STEMI
-          Risiko Fibrinolisis
-          Waktu yang dibutuhkan untuk transportasi ke laboratorium PCI yang mampu
            # Langkah II : tentukan apakah terapi fibrinolitik / strategi ivasif yang
            lebih disukai
Penanganan AMI Invasif :
-          PCI (Percutaneus Coronary Intervention)
            à lebih efektif daripada terapi fibrinolitik dalam membuka arteri                coronary yang tersumbat
-          Angioplasti atau Stent Primer
-          CABG ( Coronary Artery Bypass Graft )           
            à bisa di bypass dengan arteri thoracica interna
            - PTCA (Percutaneus Transfemoral Coronary Angioplasty )
            à memasukkan balon kateter  melalui arteri femoralis

Pencegahan
1.Primer
Menghindari kebiasaan yang menjadi faktor resiko IMA antara lain :
Merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia, kurang/tidak berolahraga, hiperglikemia, mengurangi stress, mengurangi konsumsi alcohol.
2.Sekunder
Pencegahan yang dimaksud adalah sekunder. Sudah terjadi arterosklerosis pada beberapa pembuluh darah, yang akan berlangsung terus. Obat-obat pencegahan diberikan untuk menghambat proses mengenai tempat-tempat lainnya dan memperberat yang ada. Yang paling sering dipakai adalah aspirin (A) dengan dosis 375 mg, 160mg sampai 80mg, bahkan ada yang mengatakan dosis lebih rendah itu juga bisa efektif. Dahulu dipakai anti koagulan oral (OAK), tapi sekarang sudah ditinggalkan karena tak terhenti bermanfaat. 9
Upaya menjaga kesehatan jantung tersebut antara lain: Menurunkan kolesterol, Memperbaiki makanan, Berhenti merokok, Mengurangi stres, Berhenti konsumsi alkohol, Olahraga teratur
3. Panca Usaha Jantung Sehat
1. Seimbangkan gizi
2. Enyahkan rokok
3. Hindari dan awasi rokok
4. Awasi tekanan darah
5. Teratur dan terukur berolahraga
Komplikasi
a. Gagal ginjal kongestif
b. Syok kardiogenik
c. Disfungsi otot papilaris
d. Depek septum ventrikel
e. Rupture jantung
f. Tromboembolisme
g. Perikarditis
h. Sindrom Dressler
i. Aritmia

Rheumatic Heart Disease


Definisi
Demam rematik merupakan reaksi peradangan yang dapat mengenai banyak organ tubuh terutama jantung , sendi , kulit , jaringan subcutan  dan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh infeksi grup A Streptococcus beta hemolitikus dengan masa inkubasi 1- 3 minggu.

Insidensi 
Banyak didapat pada anak-anak dan orang usia muda ( 5 – 15 tahun ) .
Demam rematik ini sudah berkurang di negara berkembang  pada beberapa tahun terakhir ini, tapi masih merupakan penyakit yang penting di negara berkembang.

Etiologi demam rematik
Penyakit ini terjadi setelah infeksi saluran nafas bagian atas oleh streptokokus beta hemolitikus grup A, disini sebagai reaksi  jawaban atas antigen yang dikeluarkan streptokokus dan dibentuklah antibodi. Jadi perubahan-perubahan yang menimbulkan manifestasi demam rematik adalah reaksi imunologis  antara antigen – antibodi.
Antigen reaksi silang adalah molekul streptococcus grup A yang menyerupai molekul inang dan selama infeksi menginduksi respons imun terhadap jaringan inang. Molecular mimicry adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan reaksi silang imunologis antara inang dan antigen bakteri. Reaksi silang ini bisa disebabkan oleh antibodi maupun sel T yang dapat bereaksi baik dengan komponen streptococcus maupun dengan antigen jaringan.
Molecular mimicry antara inang dan antigen bakteri:
  1. Sequence asam amino identik yang dimiliki molekul jaringan inang dan molekul bakteri.
  2. Antibodi mengenali struktur yang mirip, seperti protein M streptococcus dan protein myosin, keratin, tropomyosin, vimentin, dan laminin milik inang, keduanya memiliki region yang identik 40%.
  3. Reaksi silang antar molekul yang berbeda, seperti DNA dan protein, atau karbohidrat dan peptida.
Dalam demam rematik, antibodi terhadap streptococcus grup A yang bereaksi terhadap jaringan jantung (heart-reactive Ab) bertahan ada pada pasien-pasien yang mengalami rekurensi, dan ada hubungan antara titer heart-reactive Ab dengan rekurensi demam rematik. Heart-reactive Ab dilaporkan menurun dalam 5 tahun sejak awal serangan demam rematik.
Protein yang terdapat pada dinding sel dan membran sitoplasma streptococcus grup A merupakan antigen reaksi silang dengan myocardium (molekul myosin), N-acetylglucosamine, dan laminin. Polisakarida streptococcus grup A merupakan antigen reaksi silang dengan glikoprotein katup jantung. Kapsul asam hyaluronat streptococcus grup A merupakan antigen reaksi silang dengan jaringan sendi.
Antigen reaksi silang dari protein M dan polisakarida streptococcus grup A menimbulkan antibodi reaksi silang dan sel T reaksi silang terhadap berbagai antigen inang seperti myosin, tropomyosin, keratin, vimentin, dan laminin serta molekul MHC klas II.

Manifestasi Klinik
Sangat bervariasi, kadang-kadang sukar ditemukan pada saat pasien datang pertama kali berobat, karena masa laten infeksi kuman streptococcus dan munculnya demam rematik akut cukup singkat  (terutama artritis dan eritema marginatum) dan akan lebih lama bila ada chorea, sedangkan karditis dengan nodul subkutan diantaranya.
Lamanya demam rematik akut jarang melebihi 3 bulan, tetapi bila ada karditis  akan berlangsung 6 bulan atau lebih. Kadang-kadang karditis ditemukan pada serangan pertama demam rematik. Bila ringan (tanpa karditis), akan sembuh sebelum usia 25 tahun, tetapi bila berat (ada karditis), pengobatannya akan berlangsung seumur hidup.

Diagnosis
Diagnosis demam rematik tergantung dari manifestasi major dan minor dan culture /titer antibody streptococcus  ( Jones criteria . updated 1992  . AHA ) :
  1. manifestasi major :
-          Karditis
-          Polyarthritis
-          Chorea
-          Erythema marginatum
-          Subcutaneous nodule  
  1. manifestasi minor :
-          Arthralgia
-          Fever
-          Riwayat pernah menderita demam rematik
-          LED meningkat
-          C-reactive protein positif
-          PR interval memanjang
  1. kultur positive dari tenggorokan dan titer antibody streptococcal meningkat.

Kriteria Diagnosa Demam Rematik 
1.     dua gejala Major.
2.     satu gejala Major dengan dua gejala Minor.

·         Karditis
Merupakan manifestasi klinis yang penting dengan insiden 40 – 50 % , bisa mengenai endokardium, miokardium dan perikardium.   bila lebih berat akan terjadi kardiomegali dengan murmur sistolik di katup mitral ( jarang di katup aorta ) dan gagal jantung .
Takikardia adalah gejala awal dari miokarditis .
Demam rematik bila menyerang endokardium disebut rhematic endocarditis = verrucous valvulitis terutama pada  (menurut urutan seringnya) katup mitral, katup aorta, jarang katup trikuspid dan tidak pernah katup pulmonal.
Bila demam rematik mengenai perikardium akan didapatkan cairan pada perkardium dan pada auskultasi terdengan perikardial friction rub dan ada sakit dada. 
Dengan kata lain karditis dapat diduga bila ditemukan ; bising jantung, kardiomegali, gagal jantung dan pericardial friction rub . pada EKG ; PR interval memanjang, AV BLOK , VES, dan atrial fibrilasi.

·         Polyarthritis : pada 50 – 60 % penderita.
Biasanya sendi besar yang terkena dan berpindah-pindah tanpa adanya cacat sendi.
Misal : sendi lutut, pergelangan tangan , pergelangan kaki , bahu  dan siku .
Nyeri timbulnya tiba-tiba dengan frekwensi nyeri meningkat dalam 12 – 24 jam yang diikuti reaksi radang (bengkak, panas, kemerahan). nyeri akan hilang secara perlahan-lahan.(jarang lebih 1 minggu).
Bila diberikan aspirin tidak membaik dalam 24 – 48 jam , maka diagnosis demam remtik diragukan .

·         Chorea : (sydenham’s chorea)
Merupakan manifestasi neurologi ; gerakan-gerakan yang cepat tidak beraturan tanpa disadari yang akan ditemukan pada wajah dan anggota gerak tubuh yang biasanya unilateral disertai kelemahan otot-otot , emosi yang labil. Gerakan-gerakan ini menghilang saat tidur.

·         Erythema Marginatum:
Jarang ditemukan , kira-kira didapat 5 %, berupa makula,besarnya bermacam-macam, batas tepinya tajam dengan bagian centralnya pucat. Tidak nyeri dan tidak gatal. Ditemukan pada badan, leher dan proksimal extrimitas , tidak pernah pada muka.

·         Subcutaneous Nodule:
Besarnya nodul kecil ,kira-kira 0,5 – 2 cm, bundar, tidak nyeri tekan, ditemukan pada daerah tonjolan extensor sendi-sendi lutut , bahu, tangan dan daerah prosesus spinatus vertebrae thoracal dan lumbal.

·         Arthralgia dan Fever adalah tidak spesifik  untuk demam rematik. Jadi kriteria minor ini untuk menyokong diagnosa demam rematik bila hanya ditemukan satu  manifestasi major. Panas badan biasa nya > 39 derajat celcius.

Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang
·         Hb, hematokrit, lekosit, LED,  C-raective protein
·         EKG serial
·         Echocardiography : melihat anatomi ,katup-katup jantung, pericardial effusion dan fungsi jantung.
·         X foto thorax
·         Titer ASTO dan anti- Deoxy-ribonuclease B

Komplikasi
·         Tromboemboli yang dapat menimbulkan stroke dan Deep Vein Thrombosis
·         Subakut Bakterial Endokarditis
·         Fibrilasi Ventrikel

Penatalaksanaan
·         Istirahat mutlak
·         Makanan lunak.
·         Aspirin dosis tinggi.
·         Benzanthine Penicillin G 1,2 juta U / IM  selama 10 hari. Kemudian diberikan profilaktik sbb: untuk yang ringan 1 bulan sekali (sampai umur 25 tahun), untuk yang berat (dengan karditis) 3 minggu sekali (seumur hidup). Bisa diberikan penicillin V 125 – 250 mg po 2x/hari.
·         Sulfadiazine 0,5 gram po,1x/ hari dengan Berat badan < 27 kg. dan 1 gram 1x/hari bila > 27 kg.
·         Erythromycin 250 mg po,2x/hari ( untuk pasien alergi penicillin )
·         Corticosteroid pada kasus yang berat.

Pencegahan sekunder
Bila demam rematik akut telah sembuh, maka masalah utama adalah pencegahan sekunder.

Prognosa 
Demam rematik tidak akan kambuh bila infeksi streptococcus teratasi.
Prognosa sangat baik bila karditis sembuh. Sebaliknya prognosa jelek bila karditisnya lebih berat.
Penyakit jantung rematik angka survival < 40 %. Sedangkan demam rematik tanpa karditis survival > 40 %